KETERAMPILAN MEMBACA
1. Pengertian
Keterampilan
berbahasa sebagaimana diketahui ada lima jenis meliputi menyimak,
berbicara, membaca, menulis, dan membuat surat. kelima keterampilan ini adalah
satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan oleh karena itu, sebaiknya di laksanakan
secara seimbang dan terpadu.
Pentingnya kemampuan dan keterampilan membaca pada setiap orang di
ungkapkan oleh Burn Roll Dan ross (1996:5) dalamKhalik 2002:22) bahwa kemampuan
membaca merupakan kemampuan yang mutlak dikuasai oleh masyarakat
yang ingin maju (melek huruf) anak yang tidak mampu membaca akan
mengalami kesulitan dalam belajar. Sebaliknya anak yang memiliki kemampuan membaca yang
lebih baik akan lebih mampu menyesuaikan perkembangan dalam berbagai
bidang dalam kehidupan mereka.
Membaca merupakan keterampilan mengenal dan
memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahnnya menjadi
cara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.
2. Keterkaitan
dengan
Keterampilan lainnya
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan
berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa
ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis.
Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap
unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan
(membaca) yang selanjutnya diikuti dengan decoding
guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi. Keterampilan
membaca tidak akan pernah bisa dikuasai apabila tidak terampil dalam menyimak.
Karena dalam proses belajar membaca diperlukan menyimak pelajaran dari seorang
guru. Tidak mungkin bisa membaca dengan sendirinya tanpa menyimak dari
seseorang atau dari buku.
Dalam
keterampilan membaca diperlukan keterampilan berbicara. Karena seseorang akan
sulit membaca jika tidak bisa berbicara bahkan mungkin tidak bisa membaca.
Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling
melengkapi. Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada yang membacanya, dan
tidak ada yang dapat dibaca kalau belum ada yang ditulis. Keduanya merupakan
keterampilan bahasa yang tertulis dan menggunakan simbol-simbol yang dapat
dilihat yang mewakili kata-kata yang diucapkan serta pengalaman dibalik
kata-kata tersebut. Dalam menulis, orang lebih suka menggunakan kata-kata yang
dikenal dan yang dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam bahasa bacaan yang
telah dibacanya. Untuk bisa menulis seseorang harus bisa
membaca. Karena
dengan membaca seseorang menjadi mengerti maksud dari tulisannya.
Seseorang akan bisa membuat surat jika dia bisa
membaca dan menulis. Kalau seseorang tidak bisa membaca ia tidak akan mengerti
pesan yang terkandung dalam surat. Dan jika tidak bisa menulis, pasti tidak
bisa membuat surat. Karena surat berupa tulisan.
3.
Jenis-Jenis
1) Membaca Nyaring dan Membaca dalam Hati
1) Membaca Nyaring dan Membaca dalam Hati
Membaca nyaring
merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang
lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si pembaca
bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambang-lambang bunyi bahasa
saja, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar
pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang bunyi bahasa
tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang
mendengarnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring
sesungguhnya bukanlah hal yang mudah. Soedarso (1998:18) mengatakan bahwa saya
membaca nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.
2) Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
1. Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum, ikhwal isi, serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam praktiknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta biodatanya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum, ikhwal isi, serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam praktiknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta biodatanya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2. Membaca
Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3. Membaca
Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.
3) Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
1. Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf.
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf.
2. Membaca
Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
(a)
mengapa hal itu merupakan judul atau
topik yang baik;
(b)
masalah apa saja yang dikupas atau
dibentangkan dalam bacaan tersebut;
(c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang
dilakukan oleh sang tokoh.
5. Membaca Bahasa
Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
4) Membaca Literal, Kritis dan Kreatif
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam persyaratan pokok, yaitu:
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam persyaratan pokok, yaitu:
(1)
pengetahuan tentang bidang ilmu yang
disajikan dalam bahan bacaan yang sedang dibaca;
(2)
sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa;
(3)
penerapan berbagai metode analisis yang
logis atau penelitian ilmiah;
(4)
tindakan yang diambil berdasarkan analisis
atau pemikiran tersebut.
Membaca
kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari
pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi
ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah
didapatkan.
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kriteria berikut:
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kriteria berikut:
(1) Kegiatan membaca tidak
berhenti sampai pada saat menutup buku;
(2) mampu menerapkan hasil
untuk kepentingan hidup sehari-hari;
(3) munculnya perubahan
sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai;
(4) hasil membaca berlaku
sepanjang masa;
(5) mampu menilai secara
kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan;
(6) mampu memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang telah dibaca.
4. Aplikasi
dalam Pembelajaran
Aplikasi
dari keterampilan membaca adalah dengan keterampilan membaca kita dapat dengan
mudah menemukan intisari dari sebuah bacaan, atau bahkan initisari sebuah buku.
Hal itu akan membuat kita terampil dalam berbahasa dan pengetahuan kita
bertambah. Membaca juga bisa menjadi hiburan. Contohnya seperti membaca puisi,
dan novel.
NAMA : ARIYANTI MAULIDA PUTRI
BalasHapusKELAS : IB
NIM : A1C413054
KELOMPOK 2 (Berbicara)
1. Dalam kondisi seperti apa membaca nyaring dan membaca dalam hati diterapkan ?
2. Apakah ada cara khusus agar kita dapat membaca teliti namun tidak menghabiskan banyak waktu ?
1. Membaca nyaring dapat diterapkan misalnya untuk bercerita pada orang lain atau menyampaikan isi bacaan pada orang lain. sedangkan membaca dalam hati dapat diterapkan jika kita membaca untuk diri kita sendiri. membaca untuk diri sendiri tidak perlu nyaring. Selain itu, membaca dalam hati lebih menghemat tenaga.
BalasHapus2. kalau kita ingin menghemat waktu dalam bembaca teliti, maka caranya adalah dengan benar-benar fokus dengan bacaan. Dengan fokus, maka maksud dari bacaan akan cepat dimengerti dan menghemat waktu.
Nama : Ni'mah Haryati
BalasHapusNim : A1C413225
Kelompok keterampilan menulis
Dalam kondisi yang seperti apa kita harus membaca Literal, Kritis dan Kreatif ? dan apa perbedaan dari ketiga jenis membaca tersebut ?
Nama : Mir’atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Membaca literal dapat kita lakukan untuk membaca bahan bacaan yang ringan yang tidak memerlukan pemikiran tinggi, misalnya buku bacaan anak-anak. Membaca kritis dapat dilakukan untuk memahami suatu fakta bernilai benar atau salah. Dalam membacanya diperlukan suatu evaluasi dan analisis, bukan hanya mencari kesalahan dari fakta tersebut. Misalnya ketika membaca suatu laporan tindak pidana. sedangkan membaca kreatif dapat dilakukan untuk menemukan suatu pembaharuan atau inovasi dari apa yang sudah diketahui atau ditemukan atau untuk mendapatkan fakta atau teori baru.
Perbedaan antara membaca literal, kritis, dan kreatif terletak pada sikap kita terhadap bahan yang kita baca. Pada membaca literal, pembaca hanya menangkap informasi yang tersurat dan tidak memahami maknanya lebih dalam. Sedangkan pada membaca kritis, pembaca tidak hanya sekedar menangkap informasi, tetapi dilanjutkan dengan mengevaluasi dan menganalisis informasi tersebut. Dan pada membaca kreatif pembaca berusaha memperoleh nilai lebih daripada sekedar mendapat informasi. Pembaca mengidentifikasi ide-ide yang menonjol dan mengkombinasikan dengan pengetahuan yang pernah didapat. Selain itu pembaca mampu menerapkan hal baru yang dia temukan dalam kehidupan.
Nama :Firda Aulia
BalasHapusNIM : A1C413211
Kelas : IA
Kelompok Surat
Membaca sebuah hikayat terkadang banyak terdapat kosakata yang sulit untuk dipahami sehingga menyulitkan kita untuk memahami maksud dari bacaan tersebut, jenis membaca seperti apa yang harus kita terapkan dalam membaca hikayat? tolong jelaskan.
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Menurut saya, jenis membaca yang paling cocok diterapkan untuk membaca sebuah hikayat adalah membaca intensif, karena jika kita membaca sebuah hikayat hanya sekali saja atau sekilas, kita akan kesulitan dalam memahami isi cerita dalam hikayat yang banyak mengandung pemubajiran kata. Dengan membaca intensif, kita akan bisa memahami sebuah hikayat, namun dalam membaca intensif kita memerlukan konsentrasi yang baik agar dapat memahami tentang apa yang kita baca.
NAMA : MEILISA WINDI ASTUTI
BalasHapusNIM : A1C413051
DARI KELOMPOK 5 (SURAT)
Dalam membaca ektensif mel;iputi tiga jenis membaca yakni membaca survey,membaca sekilas dan membaca dangkal.Pertanyaan sya,apakah ketiga jenis membaca tersebut ada kaitannya ? berikan alasannya !
Nama : Nisa Karnila dan Alfis Sa'adah
HapusNIM : A1C413023 dan A1C413219
Kelompok : 3 Keterampilan Membaca
Dalam membaca ekstensif yang meliputi membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal memiliki keterkaitan satu sama lain, karena pada membaca survey kita mencari gambaran umum yang ingin kita ketahui, dan pada membaca sekilas kita hanya membaca garis besar dari sebuah bacaan yang kita baca, serta pada membaca dangkal hanya pemahaman mendasar atau tidak terlalu mendalam, sehingga kita hanya mendapat gambaran umum dari suatu bacaan setelah membaca garis besar dan pemahan dasar dalam sebuah bacaan.
Nama : Siti Munawaroh
BalasHapusNIM : A1C413005
Kelas A
Kelompok Keterampilan Berbicara
Membaca sebuah buku terkadang menimbulkan rasa kantuk dan bosan,apakah jenis membaca mempengaruhi timbulnya rasa kantuk dan bosan? tolong jelaskan dan berikan solusinya.
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Menurut saya jenis membaca tidak mempengaruhi timbulnya rasa kantuk dan bosan. Rasa kantuk dan bosa disebabkan karena konsentrasi kita menurun karena kelelahan, baik kelelahan fisik maupun kelelahan otak. Oleh karena itu, solusi yang dapat saya berikan adalah dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap prima baik fisik maupun psikis (otak).
Nama: HILMI RIYADI
BalasHapusNIM: A1C413049
Kelas A Kelompok 4
Biasanya dalam menghafal sesuatu kita pasti membacanya berulang kali, yang ingin saya tanyakan apakah cara kita membaca saat menghafal itu dapat mempengaruhi hafalan kita? jika berpengaruh, maka cara membaca seperti apa yang cocok kita gunakan agar kita cepat hafal. Terima kasih
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Kelas A
Menurut saya, cara kita dalam membaca saat menghafal berpengaruh terhadap apa yang kita hafal. Hal ini dikarenakan semakin sering kita mengulang kata yang kita ucapkan, maka kita akan semakin mudah untuk mengingatnya. Oleh karena itu, cara membaca yang paling cocok menurut saya adalah dengan membaca sambil mngucapkan apa yang kita baca, tidak perlu nyaring yang penting dapat didengar oleh telinga kita, karena dengan cara seperti itu, informasi yang kita baca akan lebih mudah kita ingat karena informasi tersebut tidak hanya kita lihat, tetapi juga kita dengar. Dan jika anda ingin lebih mudah dalam menghafal, maka membaca sambil menulis apa yang anda baca di kertas lain akan mempercepat anda dalam menghafal.
Kepada teman-teman yang ingin mengajukan komentar, kami memberi waktu sampai hari rabu jam 21.00..
BalasHapusNama : Meyrika Maharani
BalasHapusNIM : A1C413031
Dalam membaca biasanya kita tidak begitu fokus dengan hal yang kita baca. Apa yang harus kita lakukan agar mata kita hanya fokus pada bacaan ?
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Menurut saya, agar mata kita tetap fokus terhadap bacaan ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu konsentrasi, suasana hati, dan situasi serta kondisi tempat membaca. Pertama konsentrasi, jika konsentrasi kita dalam keadaan prima, maka kita akan mudah dalam memfokuskan mata kita terhadap bacaan. Namun, jika konsentrasi kita menurun karena kelelahan, maka kita akan cenderung mudah ngantuk, dan hal tersebut akan menurunkan fokus kita terhadap bacaan. Oleh karena itu, usahakan anda tidak membaca dalam keadaan lelah, baik lelah fisik maupun lelah psikis. Kedua suasana hati, suasana hati juga memberikan pengaruh terhadap fokus mata kita kepada bacaan yang kita baca. Jika suasana hati kita sedang tidak baik, misalkan saja sedang gelisah, maka kita cenderung akan lebih memikirkan hal yang membuat kita gelisah dibandingkan fokus kita terhadap bacaan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda mengkondisikan suasana hati anda dalam keadaan yang baik sebelum membaca. Dan yang ketiga adalah situasi dan kondisi tempat membaca, jika situasi dan kondisi ruangan tempat kita membaca tidak tenang, maka akan mempengaruhi konsentrasi kita dalam membaca. Oleh karena itu, usahakan agar anda mencari tempat yang tenang sebelum membaca agar anda dapat membaca dengan nyaman sehingga anda dapat menjaga fokus mata anda terhadap bacaan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Richi Ramadhana
BalasHapusNim :A1C413015
menurut harras pada point (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa,apakah ketika kita lupa suatu kalimat,kutipan atau suatu bacaan dalam buku tersebut apakah kita bisa di katakan belum kreatif?
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Kalau ditinjau dari pendapat Harras, memang benar bahwa kita belum kreatif jika kita tidak dapat mengingat suatu kalimat, kutipan atau suatu bacaan dalam sebuah buku. Karena membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan. Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
Nama : Anggun Novita Anggraini
BalasHapusNim : A1C413055
Kelompok : 2 (Keterampilan Berbicara)
Kelas : 1A
Dalam membaca sebuah buku dengan tujuan mencari informasi didalamnya kita tentu memerlukan konsentrasi, tetapi apabila terlalu lama membaca konsentrasi kita bisa kerkurang. Jadi, pertanyaan saya berapakah batas waktu seseorang dapat berkonsentrasi dengan buku yang dibacanya?
Nama : Nisa Karnila
HapusNIM : A1C413023
Kelompok : 3 Keterampilan Membaca
Batas waktu seseorang dapat berkonsentrasi dengan buku yang dibacanya yaitu 30-60 menit, dengan beberapa menit untuk beristirahat sejenak. Dalam waktu tersebut konsentrasi seseorang masih terfokus pada apa yang dibacanya.
Nama : Mukhlis
BalasHapusNIM : A1C413085
Antara membaca nyaring dan membaca dalam hati lebih efesien yang mana? Dan jelaskan kenapa?
Nama : Alfis Sa'adah
HapusNIM : A1C413219
Kelompok : 3 Keterampilan Membaca
Membaca yang lebih efesien adalah dengan membaca nyaring, karena
membaca dalam hati pada dasarnya adalah membaca dengan mempergunakan ingatan visual, melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Sedangkan membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif dalam ingatan pendengaran.
Nama: Febrianti
BalasHapusNim: A1C413053
Kelompok: 2 ( Keterampilan Berbicara )
Kelas: A
Kita tahu membaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan jadi, membaca merupakan hal yang penting terutama bagi seorang mahasiswa. Menurut kelompok kalian bagaimana caranya membiasakan kegiatan membaca pada seorang mahasiswa?
Nama : Muhammad Syahrirani
HapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Menurut saya, ada empat hal yang perlu ditanamkan dalam diri kita agar dapat membudayakan kebiasaan membaca, yaitu menyadari bahwa kegiatan membaca adalah kegiatan yang penting dan banyak manfaatnya, menanamkan sugesti dalam diri bahwa kita suka membaca, mulai melakukan kegiatan membaca dan konsisten terhadap sugesti yang kita tanamkan. Pertama, kita harus memahami dan menyadari bahwa kegiatan membaca mempunyai banyak manfaat. Kedua adalah menanamkan sugesti dan kesadaran dalam diri, setelah kita menyadari bahwa kagiatan membaca adalah kegiatan yang mempunyai banyak manfaat, maka kita tanamkan sugesti dalam diri kita yang didasarkan oleh kesadaran bahwa kita suka membaca, karena dengan menanamkan sugesti tersebut, tanpa kita sadari sedikit demi sedikit kita akan menyukai kegiatan membaca. Ketiga mulai membaca, jika kita masih belum terbiasa membaca, maka kita bisa mengawalinya dengan membaca buku yang memiliki banyak gambar agar kita merasa tertarik untuk membacanya, setelah terbiasa membaca buku yang memiliki banyak gambar, maka mulai mencoba membaca buku-buku pengetahuan yang tidak memiliki banyak gambar. Dan yang terakhir adalah konsisten, jika kita sudah mulai menyukai dan melakukan kegiatan membaca, maka kita harus terus menjaga kegiatan tersebut agar terus berlanjut seperti membaca diwaktu luang sehingga pada akhirnya kegiatan membaca menjadi kebiasaan yang melekat dalam diri kita.
Nama : Rahmat Nur Maulani
BalasHapusNIM : A1C413047
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
sedikit menambahkan jawaban dari saudara syahri, kita harus memiliki niat terlebih dahulu untuk membiasakan diri kita membaca. Setelah kita memiliki niat, kita harus melakukannya berulang-ulang sehingga lama kelamaan kita menjadi terbiasa.
Nama : Wahyu Azhari
BalasHapusNim : A1C413097
Kelompok : 2 Fisika
Apa saja yang harus diperhatikan dalam keterampilan membaca cepat dan bagaimana kita menanggulanginya.??
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca cepat yaitu;
- Membaca setiap kelompok frasa, bukan perkata.
- Jangan mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca.
- Jangan selalu berhenti di awal baris.
- Kritislah pada setiap kata kunci (kata yang dominan muncul) dan kata yang sulit
- Jangan membaca sambil bersuara.
- Usahakan pandangan mata menjangkau kata pada bagian kanan dan bagian kiri.
Dalam membaca cepat, konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Sebelum membaca seseorang harus menyingkirkan semua hal yang bisa menghambat konsentrasi. Misalnya mencari tempat yang tenang, penerangan yang cukup, tempat duduk yang nyaman. Dengan menghilangkan semua pikiran yang bisa mengganggu saat membaca, akan ada kerja sama antara otak dengan mata. Mata menangkap kata dengan cepat, sedangkan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata-kata yang ditangkap.
Nama : Muhamad Setiawan
BalasHapusNIM : A1C413073
Kelompok : 2 Berbicara Fisika Kelas A
1) Seberapa pentingkah membaca dalam masyarakat dan apakah dalam masyarakat sudah diterapkan hal baca membaca? jika ada tolng sebutkan!
2) Membaca erat kaitannya dengan tulisan, karena yang orang tau bahwa membaca adalah cara memahami tulisan.
Pertanyaannya :
a) apakah ada hal lain yang dapat di baca selain tulisan?
b) Jika ada tolong sebutkan dan jelaskan?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
1. Membaca merupakan suatu hal yang sangat penting dan kebutuhan setiap orang. Di zaman modern ini, hampir semua kegiatan kehidupan memerlukan keterampilan membaca. Jika tidak bisa membaca, maka akan sulit untuk mendapatkan informasi dan sulit mengembangkan potensi diri karena untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, seseorang perlu membaca dari buku atau lainnya. Bisa saja seseorang hanya mengandalkan kemampuan berbicara dan menyimak untuk mendapatkan informasi. Tetapi hal itu sangat tidak efektif jika tidak dibarengi dengan keterampilan membaca.
Menurut saya sudah mulai diterapkan, karena sekarang sudah dibangun perpustakaan daerah dan jaringan internet yang memudahkan masyarakat untuk membaca. Selain itu, bangunan sekolah juga semakin diperbanyak. walaupun memang belum semua daerah mempunyai fasilitas tersebut. tetapi, rata-rata masyarakat sekarang sudah menyadari pentingnya membaca.
Nama : Fitriani
BalasHapusNIM : A1C413045
Kelompok : 5 Surat
Untuk memperoleh informasi pada proses membaca diperlukan keterampilan menyimak. Menurut kalian, apakah keterampilan menyimak ada kaitannya dengan daya ingat seseorang? Jika ada, bagaimana cara kita membaca agar informasi yang kita baca dapat disimpan dalam ingatan pada waktu yang lama?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
menyimak dengan daya ingat tentunya ada keterkaitan. seseorang akan kesulitan menyimak jika daya ingatnya rendah. Menurut saya kita harus fokus pada apa yang dibaca, memahami, dan menuliskan gagasan utama atau hal yang penting. menurut pribahasa, "lancar kaji karena diulang". Jika hal yang dibaca itu angat penting, perlu diulang pada waktu yang lain.
Nama: Purnama Sari Wahyuni
BalasHapusNIM: A1C413035
Kelompok: 2 (keterampilan berbicara)
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa sering menggunakan keterampilan membaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya lewat buku-buku yang dibacanya. Yang ingin saya tanyakan:
1. Menurut kalian, apakah hanya dengan keterampilan membaca sudah bisa dikatakan efektif dalam proses pembelajaran tersebut?
2. Adakah hal lain yang masih berkaitan dengan keterampilan membaca yang dapat membantu proses pembelajaran?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
1. Untuk mewujudkan keefektifan dalam pembelajaran, tidak cukup hanya dengan keterampilan membaca. Diperlukan keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. karena keempat keterampilan tersebut saling berkaitan. jika satu saja tidak terlaksana, proses pembelajaran akan kurang efektif
2. Menurut saya, keterkaitan keterampilan membaca dengan menyimak, berbicara dan menulis merupakan hal yang umum dan mencakup keterkaitannya dengan yang lain.
Nama : Putri Nur Fatimah
BalasHapusNIM : A1C413013
Program Studi : Pendidikan Fisika
Dari artikel diatas disebutkan bahwa hubungan antara keterampilan membaca dan menulis adalah keterampilan berbahasa yang tertulis dan menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat mewakili kata-kata yang diucapkan serta pengalaman dibalik kata-kata tersebut. Garis bawahi kalimat,"menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat mewakili kata-kata". Kata "simbol" dalam kalimat tersebut apakah hanya mengacu pada vokal dalam membaca? Apakah simbol berupa isyarat tangan juga termasuk? Bukankah ada istilah membaca gerak tangan bagi para tuna rungu(bisu dan tuli). Apakah keterampilan membaca yang mereka gunakan termasuk keterampilan berbahasa? Tolong jelaskan!
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Kata simbol pada kalimat tersebut tidak hanya mengacu pada huruf, tetapi bisa diartikan pola untuk simbol yang lain yang mewakili kata-kata seperti gerak tangan, isyarat mata dan sebagainya.
Membaca gerak tangan juga termasuk keterampilan berbahasa. Karena didalamnya terdapat keterampilan menyimak gerakan tangan dan membaca gerakan tersebut. Yang berbeda dari membaca pada umumnya adalah simbol yang digunakan bukan huruf, tetapi gerakan tangan.
Nama : Sofia Rihamy
BalasHapusNIM : A1C413025
Program studi : Pendidikan Fisika
Sebutkan apa saja contoh buku atau bacaan yang dibaca saat kita membaca survei, membaca sekilas, membaca teliti, membaca pemahaman, membaca ide dan membaca kritis ?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNM : A1C413007
Tidak ada ketentuan sebuah buku harus dibaca survei, sekilas, teliti dan sebagainya. Semua itu tergantung pada tujuan kita membaca buku tersebut. Jika hanya ingin mengetahui gambaran umum dari sebuah buku, dapat menggunakan jenis membaca survei. Misalnya membaca buku tentang riwayat suatu lembaga dan kita hanya ingin mengetahui gambaran umumnya. Membaca teliti digunakan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan. Misalnya jika kita ingin benar-benar memahami suatu pelajaran kita akan membaca dengan teliti. Membaca pemahaman digunakan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. Misalnya, jika kita membaca novel untuk mnegetahui unsur-unsur kesastraannya. Membaca kritis bertujuan untuk mendalami, mengevaluasi, serta menganalisis informasi yang terdapat pada bacaan. Misalnya menganalisis data hasil praktikum. Dan membaca ide bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Misalnya ketika kita membaca sebuah karya ilmiah untuk mendapatkan ide dan memanfaatkan ide tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Helda wahyuni
BalasHapusNIM :A1C413001
Kelompok :2 (keterampilan berbicara)
Dari artikel di atas disebutkan bahwa program membaca ekstensif sangat besar manfaatnya. Tolong berikan apa saja contoh manfaat-manfaat dalam penerapan membaca ekstenstif tersebut?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Membaca ekstensif adalah membaca yang bersifat menjangkau secara luas. Dengan membaca ekstensif, tidak semata-mata mengetahui isi teks saja, tetapi juga dapat menyerap pengetahuan yang lebih umum atau luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Fauzi Ahmad
BalasHapusNIM : A1C413067
Kelompok Keterampilan Menulis
1. Apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa?
2. Hal-hal apa saja yang dapat menghambat kegiatan membaca?
Nama : Aulya Raudhatul Hasanah
HapusNIM : A1C413235
1.Meningkatkan keterampilan membaca melalui tahap demi tahap, Membaca merupakan proses interaksi timbal balik antara individu dan informasi simbolik, dan proses ini terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu : PENGENALAN, yakni pengenalan pembaca terhadap simbol-simbol huruf, umumnya terjadi jauh sebelum aktifitas membaca dimulai, yaitu saat kita berlatih mengeja huruf-huruf pada waktu mulai belajar membaca. ASIMILASI, yakni proses “melihat”, dalam arti proses dimana mata menangkap bayangan simbol-simbol huruf dan mengirimkan informasi keotak yang akan memberikan interprestasi atas obyek yang dilihat. INTRAINTEGRASI, yakni pembaca dapat memahami keterkaitan antara bagian dalam tulisan yang dibaca, selanjutnya dapat menarik kesimpulan atas ide-ide pokok yang terkandung didalamnya. EKTRAINTEGRASI, yakni pembaca menggunakan seluruh pengetahuan, pemahaman, dan juga keyakinan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memberikan tanggapan atas subyek yang dibaca, tanggapan ini dapat berupa penerimaan, persetujuan, ataupun penolakan. PENYIMPANAN, yakni pembaca menyimpan ide-ide dari sebuah buku beserta tanggapanya sendiri kedalam otak. Tahapan-tahapan diatas akan dicapai melalui latihan secara teratus agar trampil dan mempunyai kemampuan membaca yang baik.
2. kegiatan membaca terhambat jika kurangnya pemahaman dalam kosa kata karena dalam keterampilan membaca harus memahami isi bacaan untuk mencapai keterampilan membaca yang baik
Nama : Rahmatiya
BalasHapusNim : A1C413093
Kelompok : 5 (surat)
Dari artikel diatas pengertian pada paragraf pertama dikalimat terakhir disitu tedapat kalimat ' sebaiknya dilaksanakan secara seimbang dan terpadu '.
Pertanyaan saya : Bisa kalian jelaskan bagaimana pelaksanaan seimbang dan terpadu tersebut ?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis mempunyai keterkaitan. Maksud pelaksanaannya secara seimbang adalah kita tidak bisa menekankan konsentrasi kita hanya pada satu jenis keterampilan saja, Tetapi semuanya harus berimbang. Misalnya dalam proses pembelajaran, jika kita hanya menekankan pada keterampilan membaca tanpa menyimak maka tidak ada yang kita dapat dari proses membaca itu. sedangkan maksud dari terpadu adalah keempat keterampilan berbahasa tersebut menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan. jika salah satu keterampilan tidak ada, maka keterampilan berbahasanya belum sempurna.
Nama : Shofa Mawaddah
BalasHapusNIM : A1C413043
bagaimana cara yang tepat agar terampil dalam membaca sekilas sehingga memperoleh informasi yang cepat dan tepat?
Nama : Mir'atun Nisa
HapusNIM : A1C413007
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca cepat yaitu;
- Membaca setiap kelompok frasa, bukan perkata.
- Jangan mengulang kata atau kalimat yang sudah dibaca.
- Jangan selalu berhenti di awal baris.
- Kritislah pada setiap kata kunci (kata yang dominan muncul) dan kata yang sulit
- Jangan membaca sambil bersuara.
- Usahakan pandangan mata menjangkau kata pada bagian kanan dan bagian kiri.
Dalam membaca cepat, konsentrasi memegang peranan yang sangat penting. Sebelum membaca seseorang harus menyingkirkan semua hal yang bisa menghambat konsentrasi. Misalnya mencari tempat yang tenang, penerangan yang cukup, tempat duduk yang nyaman. Dengan menghilangkan semua pikiran yang bisa mengganggu saat membaca, akan ada kerja sama antara otak dengan mata. Mata menangkap kata dengan cepat, sedangkan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata-kata yang ditangkap.
Casinos Near Harrah's Casino Las Vegas, NV | Mapyro
BalasHapusFind Casinos Near Harrah's Casino 아산 출장샵 Las Vegas, NV, from $51 to $499. Mapyro users can 포항 출장마사지 enjoy all the information and 양주 출장마사지 information 포항 출장샵 you need. 보령 출장안마