SPONGEBOB
SQUERPANT
Selasa,
1 Oktober 2013
Jam:
06.30
THE
CAMPING
Squidward : ”Haah… Akhirnya akhir pekan
datang juga. Akhir pekan yang sunyi, karena Spongebob dan Patrick sedang pergi
berkemah, dan mereka pergi ke sebuah hutan yang lebat, dan tidak akan bisa
kembali lagi.”
Spongebob : “Patrick, aku takut.”
Squidward : “Ho…ho… Itu sungguh
mengharukan! Sudah lama aku tidak begini. Kasur lembut, secangkir teh, buku
yang bagus, dua hari tanpa…, aha…ha…ha…ha…ha…ha…”
Spongebob : “Aha…ha…ha…ha…ha…ha…”
Squidward : “Apa?”
Spongebob : “Aha…ha…ha…ha…ha…ha…”
Squidward : “Spongebob, bukankah kau
seharusnya camping?”
Spongebob : “Iya, aku sedang camping.”
Squidward : “Spongebob, bukan camping
kalau cuma sepuluh kaki dari rumahmu.”
Spongebob : “O… Tidak peduli tempatmu
dimana. Asalkan kau di alam terbuka, dan bukan sedang membaca buku di ranjang
yang empuk. Aku disini sedang menikmati alam bebas. Kau mau bergabung denganku?
Mau tidak?”
Squidward : “Tidak!”
Spongebob : “Baik. Bersenang-senanglah
di dalam rumah!”
Patrick : “Ho…ho…ho…ho…”
Spongebob : “He…he…”
Squidward : “Apa maksudmu
bersenang-senang di dalam rumah?”
Spongebob : “Sama dengan sampai ketemu
besok.”
Squidward : “Oh… Begitu.”
Spongebob dan Patrick : “Bo…”
Squidward : “Kalian
mengendap-endap? Aku lihat yang kau lakukan.”
Spongebob : “Apa?”
Squidward :” Jangan
kau kira aku tidak melihat apa yang kau lakukan!”
Spongebob : “Apa?”
Squidward : “Kau
bilang aku tidak mampu, kan..?”
Spongebob : “Tapi
aku…”
Squidward : “Diam!
Kau berkata aku menyebalkan, kau berkata semoga aku senang di rumah, artinya
aku tidak bisa mengalahkan kalian. Itu tidak akan pernah terjadi! Tidak
mungkin! Sekarang selama satu malam aku akan bergabung bersama kalian , para
pengecut. Jadi, biasakanlah!”
Spongebob : “Baiklah.
Semoga senang didalam rumah!”
Squidward : “Jangan
sombong! Akan ku buktikan kalau aku juga bisa camping!”
Spongebob : “Squidward
akan camping bersama kita.”
Spongebob dan Patrick : “Aha…ha…ha…ha…”
Squidward : “Sekarang akan ku tunjukkan siapa
pecundang yang sebenarnya. Ini dia tenda otomatisku yang menggunakan remot kontrol.
Lihat baik-baik!”
Spongebob : “Eh,
bagus sekali, Squidward! Bagaimana caranya masuk?”
Patrick : “Iya,
kelihatannya tidak beraturan.”
Squidward : “Ini
belum berdiri, bodoh! E…ee…yau…”
Spongebob : “Catat,
dia merobek tendanya!”
Patrick : “Baik.”
Squidward : “Hya..hya…hya…hya…hya…”
Spongebob : “Dia
memukulkan tendanya ke tanah.”
Patrick : “Tentu.”
Squidward : “Eee…eee…yau…”
Spongebob : “Catat
itu! Catat!”
Patrick : “baik.”
Squidward : “Eee…yau…
Wah… Hah… Walla… berbaring di bawah
bintang sungguh tidak ada bandingannya.”
Spongebob dan Patrick : “Ye…ye…ye…ye..ye…”
Squidward : “Baik.
Ini saatnya aku makan hidangan pembuka. Saat makan besar! Sedangkan kalian
pasti makan ranting dan beras. Benarkan?”
Spongebob : “Oooo…
Kau salah, squidward! Kami bawa makanan yang lebih enak, Marsh Mellow! Emmm…
benar-benar enak…!”
Patrick : “sssttt…
Patrick kepada spongebob, Patrick kepada Spongebob. Apa kau mendengarku?
Ganti!”
Spongebob : “Sssttt…
Spongebob kepada Patrick, aku mendengarmu, ganti!”
Patrick : “Sssttt…
Patrick kepada Spongebob. Aku juga mau, ganti!”
Spongebob : “Sssttt…
Spongebob kepada Patrick, aku juga mau.”
Patrick : “Sssttt…hah.”
Spongebob : “Sssttt…”
Patrick : “Sssttt…”
Spongebob : “Sssttt…”
Patrick : “Sssttt…”
Spongebob : “Sssttt…”
Patrick : “Ssssttt…”
Spongebob : “Sssttt…”
Patrick : “Sssttt…”
Spongebob : “Sssttt…”
Spongebob : “Spongebob
kepada Patrick, silakan ambil sendiri! Ganti!”
Patrick : “Ooo…
enak..! am…am… Patrick kepada Spongebob, ini adalah makanan yang paling enak!”
Squidward : “Iya,
kalian bisa jadi astronot makan Marsh Mellow. Sedangkan aku mau makan daging kerang
bulat Swedia. Aku mau ambil pembuka kaleng dulu.”
Spongebob : “Squidward,
apa kau tidak takut ada beruang laut?”
Squidward : “Takut
apa? Jaraknya cuma sepuluh kaki dari rumahku.”
Spongebob : “Tapi
ini alam bebas. Katanya dia mengisi jiwa orang camping.”
Patrick : “Ini
alam liar, loe…”
Squidward : “Baik,
baik. Berikan Marsh Mellow kalian!”
Patrick : “A…a…a…huh…huh…a…a…a…huh…huh…
a…a…a…huh…huh…”
Squidward : “hahahahaha…
Ini baru santai.”
Spongebob : “Ya
ampun..! Awas, Squidward! Squidward, kau baik-baik saja? Kunyah, kunyah,
telan…!”
Squidward : “Hah…hah…hah…”
Spongebob : “Sudah
lebih baik, kan?”
Squidward : “Dengar,
ya! Aku baik-baik saja sampai kau melempar makananmu ke tenggorokanku.”
Spongebob : “Aku
terpaksa! Sebab, berbahaya meniup klarinet kalau kita sedang berada di alam
bebas. Bisa memancing beruang laut keluar.”
Squidward : “Beruang
laut? Maksudmu makhluk itu? Mereka tidak ada!”
Spongebob : “Apa
maksudmu?”
Squidward : “Beruang
laut itu tidak ada. Itu hanya mitos!”
Spongebob : “Tidak,
Squidward! Beruang laut itu ada. Sudah di tulis di Bikini Bottom Inquirer.”
Squidward : “Aku menikahi beruang laut?”
Patrick : “Ya,
dan di Fake Science Monthly.”
Squidward : “Beruang
laut dan dongeng itu ternyata ada. Itu adalah hal terbodoh yang pernah aku
dengar.”
Patrick : “Mungkin
ini terdengar bodoh dan juga konyol.”
Spongebob : “Patrick
benar, Squidward. Beruang laut mungkin tidak penting. Tapi, waktu aku ketemu
orang ini, orang ini sepupunya sepupu, kemudian sepupunya, sepupunya lagi,
ketemu sepupunya, dan sepupunya lagi, sepupunya dari sepupunya, sepupunya, e…
sepupu dari sepupunya, e… sepupu, dan
sepupunya…”
Squidward : “Ya,
mungkin kau benar. Aku harusnya lebih berhati-hati! Sekarang kalian beritahu
saja kepadaku, apa-apa saja yang bisa mengusir beruang laut itu dari sini!”
Spongebob : “Baik,
itu mudah. Pertama, jangan main Klarinet!”
Squidward : “Baik,
itu yang pertama.”
Spongebob : “Jangan
pernah memainkan lampu senter dengan cepat!”
Patrick : “Lampu
senter itu dianggap undangan.”
Squidward : “Kau
bercanda?”
Spongebob : “Jangan
berhenti menatap sekitar!”
Patrick : “Iya!”
Squidward : “Teruskan!”
Spongebob : “Jangan
makan keju!”
Squidward : “misalnya
yang kotak?”
Spongebob : “Yang
kotak bagaimana?”
Patrick : “Sssttt…sssttt…sssttt….”
Spongebob : “Kotak
tidak apa-apa.”
Squidward : “Ya…ya…ya…ya…”
Spongebob : “Jangan
pakai Topi Sumbrero!”
Patrick : “Atau
baju bodoh!”
Spongebob : “Atau
sepatu merah!”
Patrick : “Atau
rok panjang!”
Spongebob : “Jangan
pernah!”
Patrick : “Selamanya
jangan!”
Spongebob : “Selamanya
jangan!”
Patrick : “Jangan…!”
Spongebob dan Patrick : “Menari
dan berteriak seperti kera!”
Spongebob : “e..”
Squidward : “Wow…
ternyata banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan.”
Patrick : “Iya,
mengerikan…!”
Spongebob : “Kenapa?”
Squidward : “Dan
tiba-tiba saja aku merasakan kita berada dalam bahaya.”
Spongebob : “Tidak…!”
Patrick : “Kenapa?”
Squidward : “Entahlah.
Ini…ini hanya perasaanku saja.”
Spongebob : “Tidak…!”
Squidward : “Iya..!”
Spongebob : “Tidak…!’
Squidward : “Hu,
huhu…”
Spongebob dan Patrick : “Squidward,
ku mohon jangan lakukan!”
Squidward : “Huhu…huhuwa,
haha, huhu, wahaha, wahaha,huhuhaha, huhuhuhahaha, huhuhu, hahaha!”
Patrick : “Spongebob,
apa yang harus kita lakukan? Beruang laut sebentar lagi datang!”
Spongebob : “Jangan
khawatir, Patrick! Aku bawa ranting. Kita bisa buat lingkaran Api Plonggos.”
Patrick : “Ide
bagus! Ini juga dibahas di Fake Science Monthly bagaimana mengatasi serangan
beruang laut.”
Squidward : “Hahahahahaha…
Kalian benar-benar menghibur..! lihat! Aku sudah berusaha menarik perhatian
beruang laut, tapi tidak terjadi apa-apa. Kalau benar beruang laut itu ada,
kenapa dia tidak datang?”
Spongebob : “Karena
kau salah mengenakan Topi Sumbrero dan baju bodohmu.”
Squidward : “Oh…huff…
Maaf, bodohnya aku! Maksudnya yang seperti ini? Ha, ha, hahaha… hahahahaha…!”
Spongebob : “Bukan,
bukan seperti itu!”
Beruang : “Errggg….”
Squidward : “Ha…a…aw…”
Beruang : “Hah…”
Squidward : “Ha…huhu…a…huhu…a…aw…”
Spongebob : “Squidward,
kau baik-baik saja?”
Squidward ; “Tidak…!”
Spongebob : “Cepat
masuk kedalam lingkaran api beruang laut sebelum dia kembali!”
Patrick : “Iya,
beruang laut suka menyerang lebih dari sekali!”
Squidward : “Kalian
gila! Mana mungkin lingkaran bisa menghntikan monster itu. Aku lebih baik
lari!”
Spongebob dan Patrick : “Jangan…!”
Squidward : “Hua…hua…ha…”
Spongebob : “Kau
jangan lari! Beruang laut benci itu!”
Squidward : “Terimakasih
atas nasehatnya. Aku mau jalan pincang saja.”
Spongebob dan Patrick : “Jangan…!”
Squidward : “Hua…hu…a…a…a…a…a…”
Beruang : “Eerrggg…”
Spongebob : “Dia
lebih benci orang yang jalannya pincang.”
Squidward : “Iya,
ku rasa aku akan… hua..a…a…a…a…”
Beruang : “Eerrggg…”
Spongebob : “Aku kan sudah bilang jangn merangkak!”
Squidward : “Hua…
Lalu aku harus bagaimana?”
Spongebob : “Entahlah.
Aku rasa dia tidak suka kau.”
Patrick : “Pura-pura
saja kau jadi orang lain!”
Spongebob : “Ini,
gambar saja lingkaran!”
Squidward : “Iya..”
Beruang : “Eerrggg…eerrggg…eerrggg…”
Spongebob : “gambarmu
bentuknya oval! Harusnya kan lingkaran?”
Squidward : “Masa
bodoh!”
Beruang : “E…eerrggg…eerrggg…hah…hah…hah…”
Squidward : “Hei..!
Heh.. Berhasil! Kalian menyelamatkan hidupku!”
Spongebob dan Patrick : “Ya..,
hahahaha…”
Spongebob : “Untung
saja kita hanya bertemu dengan beruang laut. Karena lingakaran ini tidak mempan
untuk badak.”
Squidward : “Kenapa
kau percaya?”
Patrick : “Tadi
yang menyerang itu beruang laut, kan?”
Badak : “Her…her…”
Spongebob : “e,e..
tenang…! Bukankah badak tidak ada di sekitar sini? Benarkan, Squidward?”
Badak : “Her…her…”
Squidward : “Hah….”
ANALISIS
1.
Makna Leksikal : Akhir, pekan, datang, sunyi, pergi, mereka,
tidak, bisa, kembali, aku, dua, hari, apa, kau, iya, bukan, kaki, mau, sama,
besok, kalian, lihat, bilang, diam, semoga, sekarang, satu, pernah, malam, siapa,
ini, dia, masuk, belum, sudah, catat, bawah, makan, kami, bawa, ganti, ambil,
adalah, rumah, jiwa, orang, ampun, awas, kunyah, telan, dengar, itu, dongeng,
waktu, sepupu, pertama, main, lampu sentar, undangan, topi, seperti, sekali,
iya, kenapa, kita, dalam, bahaya, mohon, jangan, harus, sebentar, lagi, datang,
lingkaran, ide, bahasa, perhatian, cepat, masuk, dia, suka, mana, lari, jalan,
rasa, gambar, hidup, tenang.
2.
Makna Gramatikal : Akhirnya, berkemah, mengharukan, secangkir, teh, bukankah,
seharusnya, camping, sepuluh,
rumahmu, tempatmu, asalkan, terbuka, membaca, dimana, disini, bergabung,
bersenang-senanglah, bertemu, mengendap-endap, lakukan, melihat, berkata,
menyebalkan,mengalahkan, terjadi, selama, bersama, biasakanlah, baiklah,
buktikan, tunjukkan, seebenarnya, menggunakan, sekali, caranya, masuk,
baik-baik, bagaimana, kelihatannya, beraturan, berdiri, merobek, tendanya,
memukulkan, berbaring, bandingannya, saatnya,
pembuka, benarkan, makanan, benar-benar, mendengarku, silahkan, sendiri,
mengambil, jaraknya, katanya, mengisi, berikan, melempar, terpaksa, berbahaya,
meniup, berada, memancng, keluar, menikahi, ternyata, terbodoh, terdengar,
ketemu, harusnya, berhati-hati, beritahu, mengusir, memainkan, dianggap,
bercanda, berhenti, menatap, teruskan, selamanya, menari, berteriak, ternyata,
dipertimbangkan, mengerikan, merasakan, berada, entahlah, perasaan, lakukan,
mengatasi, serangan, benar-benar, menghibur, berusaha, menarik, apa-apa,
mengenakan, maksudnya, menyerang, menghentikan, nasehatnya, pura-pura,
berhasil, menyelamatkan, bertemu, menyerang, bukankah, benarkan.
3.
Makna Referensi : Hutan,
kasur, buku, alam, ranjang, tenda, remot, tanah, bintang, hidangan, ranting,
beras, Marsh Mellow, astronot, daging kerang bulat Swedia, pembuka kaleng,
beruang laut, kaki, orang, tenggorokan, klarinet, makhluk, Bikini Bottom Inquirer, Fake
Science Monthl, hal, keju, sombrero, kera,
beruang laut, api, topi, badak.
4.
Makna Nonreferensi : Juga, yang, karena, sedang, akan, lagi,
dan, sungguh, begini, tanpa, kalau, cuma, dari, dengan, sampai,begitu, kira,
tapi, para, jadi, tentu, saat, kepada, juga, paling, dulu, saja, sebab, hanya,
mungkin, sekitar, tiba-tiba, saja, ini, hanya, seperti, sebelum, atas, lain
5.
Makna Konotasi : empuk, mampu, pengecut, pecundang,
otomatis, kontrol, santai, mitos, konyol.
6.
Makna Denotasi : Lebat, takut, lama, lembut, bagus, peduli,
sama, sombong, bagus, bodoh, besar, pasti, salah, lebih, enak, liar, baru, benar,
penting, mudah, kotak, banyak, khawatir, kembali, sekali, gila, pincang.
7.
Makna Konseptual : Sepatu merah, rok panjang.
8.
Makna Asosiatif : alam bebas, baju bodoh, terima kasih.
Assalamu'allaykum.
BalasHapusNama : Muhammad Noor
Nim : A1C413083
Prodi : Pendidikan fisika
Kelompok : 5
mengenai makna terhadap dialog d atas, mohon jelaskan kenapa sepatu merah & rok panjang di atas tergolong makna konseptual dan juga kenapa alam bebas, baju bodoh dan terima kasih itu termasuk makna asosiatif?
wa'alaikumussalam..
BalasHapusuntuk makna dari sepatu merah dan rok panjang termasuk konseptual karena itu sesuai dengan kenyataan. itu bukan kiasan. sepatunya memang warna merah dan roknya memang panjang. tidak ada arti lain.
sedangkan alam bebas dan baju bodoh termasuk asosiatif karena itu bukan makna sebenarnya. itu seperti kata kiasan. adakah alam yang bebas atau alam yang terkurung dan adakah baju yang bodoh atau baju yang pintar?